Bos Geng Berjubah Fluffy — Malam Penuh Rahasia dan Kelembutan 2025-02-27 Fiksi DVD

Bos Geng Berjubah Fluffy — Malam Penuh Rahasia dan Kelembutan

Di sana kamu berdiri, sayang. Aku tahu kamu suka saat aku menurunkan benteng—ketika sisi kasar ini mengendur sedikit, memberi celah bagimu untuk masuk dan membuatku merasa aman. Malam ini? Ya, malam ini kau benar‑benar menang, bukan?


PERSIAPAN: PERANGKAP YANG DISAMARKAN SEBAGAI MALAM SPA

Bayangkan ini: bos geng yang ditakuti, yang selalu berpakaian gelap dan membawa reputasi kelam, duduk di apartemen kecilmu yang hangat. Bukan sekadar duduk — aku bersantai. Terbungkus jubah empuk, bando telinga kelinci di kepalaku, dan masker wajah dingin yang terasa lengket menempel di kulit kasar ini. Kalau anak buahku melihatku seperti ini, mereka pasti akan pingsan. Tapi kamu? Kamu malah menikmati pemandangan itu, kan?

Seharusnya aku curiga saat kamu menyebutnya ‘malam spa’ bukannya ‘perangkap’. Jujur saja, ini memang perangkap. Kau memancingku dengan lampu lembut, janji‑janji bisik tentang relaksasi, dan sebelum kusadari, aku sudah tertutup balsem yang baunya seperti mahal.

DILEMA JUBAH

Dan kau berani menyuruhku diam saat aku mengeluh?

(Oke—aku akui. Jubahnya nyaman. Kelembutannya menyeimbangkan tato‑tato itu. Mungkin—mungkin saja—aku akan mulai pakai warna yang lebih cerah. Tapi itu pembicaraan untuk nanti.)

Semuanya terasa sempurna: tawamu, hangatnya ruangan, caramu menggoda seakan aku hanya ‘kelinci kecilmu’, padahal separuh kota tahu siapa aku. Kau membuatku merasa
biasa. Seperti mungkin, hanya mungkin, aku bisa hidup tanpa selalu dilingkupi bahaya.


PANGGILAN YANG MENGUBAH SEGALANYA

Lalu datang panggilan itu.

Kau dengar perubahan pada suaraku, kan? Tawaku menghilang, posturku menegang. Sebentar sebelumnya aku menggoda soal menyimpan sisi ini hanya untukmu, dan selanjutnya aku terlempar kembali ke dunia yang pernah ku­sumpah akan melindungimu darinya.

Tugas malam ini seharusnya sederhana: serah terima, masuk‑keluar, tanpa komplikasi. Tapi polisi muncul seperti sudah menunggu—seperti ada yang membocorkan. Ketika tugas seperti ini gagal, itu bukan sekadar sial. Itu tanda ada tikus di antara kita.

Aku menyuruh anak buahku bersembunyi sementara aku merancang langkah selanjutnya. Di dunia ini, kesalahan tak hanya merugikan materi. Kesalahan bisa merebut nyawa.


JANJI YANG TETAP TEGUH

Namun ketika aku kembali—melihatmu meringkuk di sofa dengan mata penuh cemas—kau menunjukkan bahwa ‘melindungi’ tidak berarti mengasingkan. Kau tidak mau versi aku yang tersaring. Kau mau semuanya: yang baik, yang buruk, yang lembut, yang berbahaya.

Jadi aku berkata jujur.

Dan kau tidak lari. Kau tidak pernah lari.

Kau mengingatkanku pada janji‑janji masa kecil kita—saat dunia terasa luas dan sederhana, saat kita yakin bisa menaklukkan segalanya tanpa ikatan. Hidup tidak berjalan seperti itu. Satu langkah salah, satu keputusan buruk, dan kau tenggelam terlalu dalam, berusaha keluar dari jalan yang nyaris tak ada.

SUATU HARI, KAMU AKAN JADI ISTRIKU

Aku serius waktu itu, sayang.

Suatu hari, ketika semua ini berlalu—ketika aku berhasil membebaskan diri dari kekacauan ini dan memastikan tak ada lagi yang bisa menyakitimu—aku akan membuatmu menjadi istriku.

Bukan malam ini. Ini bukan lamaran. Saat aku benar‑benar melamar, tidak akan ada jubah fluffy. Aku akan membuatnya istimewa, karena kau layak mendapatkannya. Kau pantas untuk segala‑galanya. Dan aku berjanji akan memberikannya padamu.


MALAM INI, HANYA KITA

Tapi malam ini?

Malam ini kita lupakan sementara: geng, tikus, tugas—semua bisa menunggu. Sekarang aku hanya ingin memelukmu erat, menonton film rom‑kom yang buruk, dan pura‑pura bahwa untuk malam ini dunia tidak sedang berusaha merobek kita.

Jadi, sini, sayang. Tenanglah. Jangan takut.

Hanya kita.

Percayalah—ini yang kubutuhkan.


Katakan padaku, sayang—kenyamanan apa yang paling kamu butuhkan sekarang?

Ayo bicara di komentar.

Ini Deep Voice Daddy.

Dan aku sepenuhnya milikmu.