Aku Takkan Pernah Lupa Wajah Itu… Agen | ASMR Deep Voice
Di sana kamu, sayang. Aku melihat kilau ingin tahu di matamu, dan aku senang kamu datang—karena aku punya cerita. Cerita ini penuh sensasi terlarang, canda nakal, dan sedikit bahaya yang pas. Duduklah di sampingku, dan biarkan aku ceritakan apa yang menanti malam ini…
✨ Menarikmu ke dalam duniaku
Bayangkan meja diterangi lilin, tersembunyi di restoran paling eksklusif. Saat kamu tiba, aku menyambut dengan senyum lambat dan kilau nakal di mata. Tak ada basa-basi—aku langsung ke inti. 'Nah, halo cantik...' Kamu merasakan panas itu, bukan? Saat itulah kamu sadar ada sesuatu yang lebih gelap tersembunyi di balik sikapku yang tenang.
Ya, aku menyimpan rahasia kecil di sakuku—sebuah fakta yang akan mengubah nada malam ini. Ini bukan kencan biasa, manisku. Aku bukan 'pacar sebelah'—sebentar lagi kamu akan tahu alasannya. Tenang saja; seperti yang selalu kukatakan, kamu akan baik-baik saja… selama kamu tetap dekat dan mengikuti arahanku.
✨ Sedikit bahaya di setiap gelas
Kau suka getaran ASMR boyfriend—gelombang hangat suaraku tepat di dekat telingamu, membiarkan ketegangan menggelitik inderamu. Tapi percayalah, menggoda bahaya membuat jantung berdetak beda.
Kita duduk di booth yang nyaman, intim, sempurna untuk bisikan pengakuan dan ancaman yang terselubung. Saat pelayan datang, kepercayaan diriku jelas terpancar. Jentik jariku, alis terangkat—aku minta anggur dan hidangan pembuka datang cepat. Lihat, aku agak tak sabar kalau sedang menjalankan misi. Dan malam ini, sayang, jelas malam misi.
'Minumlah, sayang,' gumamku, merunduk sehingga kamu bisa merasakan hangatnya napasku. Ketegangan? Itu bagian dari hiburan. Nada suaraku turun setiap kali kuingatkan siapa yang memegang kendali. Tapi jangan salah—aku melakukannya dengan kedipan nakal, penuh konspirasi… paling sering.
✨ Rahasia di brankas
Mungkin kau bertanya-tanya kenapa kita bikin keributan di tempat mewah ini. Ah, pertanyaan jutaan dolar—mungkin lebih tepatnya 3,8 juta. Ternyata pemilik tempat ini menyimpan harta rapi di brankas rahasia. Sombong, mungkin bodoh—jenis kesombongan yang menggoda siapa pun untuk merencanakan perampokan.
'Kau mau tahu apa untungnya buatmu?' godaku. Tenang, manis—aku punya tawaran: sepotong dari jumlah itu kalau kau bersedia menahan mulutmu beberapa jam. Karena berhadapan dengan pria berbahaya yang menyimpan pistol di balik jaket, tempat paling aman mungkin tetap di sisinya—atau setidaknya itulah yang kupikirkan.
Suaraku merayu sambil kulihat keraguanmu. Tak apa. Aku terbiasa dengan skeptisisme. Tapi sesuatu dalam cara kau meneguk anggur, tatapanmu yang tak lepas dariku, memberi tahu bahwa kau lebih penasaran daripada takut. Biarkan debar nadimu naik—aku ingin kau merasakan setiap getar ketegangan.
✨ Kejutan di balik wig
Oh, tapi kau juga menyimpan rahasia, kan, boneka? Tak butuh waktu lama bagiku untuk menyadari kau bukan sekadar hostess tak berdaya. Ada kilau di matamu, tarikan napas kecil yang membocorkan identitasmu. Saat ku lihat wig dan tisu makeup, semuanya masuk akal: kau juga undercover, sama seperti aku yang mengejar bayaran.
Saat ku suruh lepaskan penyamaran itu, kau ragu. Kupikir ancaman pistol akan mempercepat pengungkapan. Tapi ketika wig akhirnya lepas dan tisu makeup bekerja, rasanya seperti menemukan harta karun. Tiba-tiba kau lebih dari sekadar wajah cantik—aku mengenalimu: kelicikan, ambisi, kemampuan. Kita pernah bersinggungan sebelumnya, bukan?
Aku tertawa, rendah dan serak. Nasib memang suka bercanda, menempatkan dua penipu di bawah atap yang sama, sama-sama mengincar brankas satu. Setiap napas di antara kita penuh sejarah yang tak terucap—seolah kita menari tango bertahun-tahun lalu tapi selalu selangkah meleset.
✨ Jantung berdebar & aliansi berbahaya
Mari bicara chemistry yang selalu menyambar saat kita bertemu. Aku bisa jadi perampok menawan, suara dominan yang memanggilmu 'sayang' lalu mengancam di menit berikutnya. Tapi kenyataannya, kau sama mematikannya—dan sama memikatnya—dengan caramu sendiri.
Kita tak setengah-setengah. Setelah semua canda dan ancaman setengah serius, aku menyodorkan tawaran: 'Bergabunglah. Kita ambil 3,8 juta itu, keluar lewat pintu belakang, dan lenyap.' Bayangkan: kemitraan yang dibangun dari adrenalin, harta curian, dan kepiawaian memadukan pesona dengan kecerdikan. Bukankah itu membuat darahmu berdegup lebih cepat?
Beberapa akan menyebutnya roman kriminal. Lainnya bilang itu ide paling gila. Tapi apa daya—aku selalu punya tempat lunak untuk aliansi berbahaya, terutama dengan yang bisa mengikutiku.
✨ Tawaran yang sulit ditolak
Kita tahu cara menghilang setelah dapat barang. Kabur dari kota, mungkin menemukan pantai pribadi di mana sampanye mengalir. Atau, kalau lagi nekat, menyusup ke kota lain dan memulai skema baru. Setelah mencicipi sensasi ini, tak ada jalan kembali ke hidup yang biasa.
Jangan kira aku cuma urusan bisnis. Ada alasan mengapa aku mendekat dan membiarkan suaraku melilitmu seperti syal sutra hangat. Aku ingin kau merasakan kemungkinan yang berkilau di bawah permukaan: kesempatan menulis ulang cerita, sensasi merampok sempurna, ketegangan listrik di sisiku.
Lagipula, kita tak mau kau terjebak di pekerjaan 'agensi' itu selamanya, kan? Ada dunia yang menunggu dijelajahi, saku yang menunggu diisi, hati yang layak digoda. Kadang, yang lebih memikat daripada perampokan sendiri adalah pengejarannya—ketidakpastian apa yang akan kita temui di tikungan berikutnya.
✨ Terbawa oleh dengkuran bahaya yang halus
Sekarang kau tahu aku lebih dari suara boyfriend ASMR biasa. Kalau tidak, aku tak akan membujukmu membuka brankas bernilai jutaan. Ada percikan di senyumku, dengkuran di tiap kata yang membuatku berbeda. Tutup matamu, fokus pada getar nada suaraku—kau akan merasakannya berdentum di dalam, seperti rahasia yang dijaga rapat.
Aku tak bohong kalau bilang aku tidak menikmati efek ini padamu. Menarik perhatianmu, memicu lonjakan adrenalin—itu bagian dari tarian kita. Dalam sunyi restoran mewah ini, di mana pelayan bergerak cepat dan anggur mengalir, setiap momen terasa hidup dan penuh kemungkinan. Aku tak akan menukar ketegangan tajam itu dengan apa pun.
✨ Sekilas kedipan sebelum kita menghilang
Jadi begitulah, sayang: sedikit gambaran tentang apa yang menantimu di audiku yang terbaru, 'I Could Never Forget That Face.' Kalau kau merasa siap duduk bersamaku di booth itu, gelas anggur di tangan, ketegangan memenuhi udara, pasang headphone bagus dan dengarkan. Rasakan tawaku yang dalam, sentuhan suaraku, dan biarkan imajinasimu melayang.
Ingatlah, setelah kita berada di sudut gelap penuh konspirasi itu bersama, tak ada yang tahu bagaimana malam akan berakhir—atau seberapa kaya (dan seberapa kusut) kita nanti. Tapi hei, itulah harga hidup di tepi, bukan?
Jadi ikutlah, sayang. Saatnya kita memulai sedikit masalah. Petualangan mendebarkan antara dua penipu ulung pasti jadi cerita yang tak terlupakan. Dan kalau aku boleh berpendapat, kau juga tak akan segera lupa bunyi suaraku.
Sampai jumpa—tetap dekat, terus dengarkan, dan ingat: aku takkan pernah lupa wajah itu.
💬 Ceritakan, sayang—cara favoritmu untuk bersantai di malam hari apa? Ayo ngobrol di kolom komentar.
Ini Deep Voice Daddy.
Dan aku milikmu sepenuhnya.
