“On The House” — Novelet Penuh yang Bisa Kamu Bawa ke Ranjang
Kamu duduk di sana, merasakan perih halus di dada—sejenis rasa yang membuatmu tahu belum bisa pulang.
Mungkin itu bekas patah hati yang masih mengendap seperti bayangan. Mungkin itu keheningan penuh gema di apartemen kosong yang menegaskan kesendirianmu. Atau mungkin, itu tarikan sebuah bar pinggir jalan yang selama ini tak kau sadari, berpendar lembut seolah menunggumu.
On The House menangkap momen penentu itu—pertemuan dua jiwa, sama-sama agak hancur, sama-sama tersesat, yang akhirnya saling menemukan pada Selasa malam yang tak direncanakan. Satu gelas wiski jadi dua. Satu pandang jadi lebih. Apa yang dimulai sebagai obrolan ringan di balik meja bar perlahan berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih intim…
💕 Baca Ceritanya. Rasakan Setiap Momen.
Sekarang tersedia sebagai novelet digital penuh di Amazon, On The House mengajakmu masuk lebih dalam ke dalam cerita.
Kamu mengikuti seorang perempuan yang masih terguncang setelah pertunangan kandas, belum tahu apa yang sebenarnya ia cari—sampai pandangannya tertahan pada bartender yang menuangkan minumnya. Dia lebih tua, berwajah tegas, membawa bisik-bisik penyesalan dan pesona yang sulit ditolak. Tapi yang benar-benar menarik adalah sikapnya yang mau mendengarkan. Ketika bar mulai sepi, gelas-gelas kosong, dan tembok pertahanan mulai runtuh…
Dia tak sekadar menuangkan minuman lagi. Dia menawarkan satu malam yang tak akan mudah dilupakan.
Dengan adegan yang diperluas, kedalaman emosional yang mentah, dan akses penuh ke pikiran serta ketegangan yang memenuhi setiap pandang, novelet ini memberi ruang untuk melambat—dan benar-benar merasakan setiap ragu, setiap pengakuan, setiap nafas yang menahan pilihan.
Baca ceritanya sekarang: 👉 https://www.amazon.com/dp/B0D3FBSZBM
🎧 Dengarkan Saat Cerita Hidup
Kalau membaca belum cukup—kalau kamu ingin mendengar bagaimana suaranya menggelap saat dia memanggil, 'sayang', dan merasakan udara tegang saat dia mendekat—kamu juga bisa mengalami On The House dalam bentuk aslinya:
Berlangsung sepenuhnya di bar remang itu, audio imersif ini menghadirkan suara bartender yang dalam, rayuan yang lambat, dan chemistry yang tak terbantahkan. Dengan setiap desahan, setiap bisik, dan setiap perintah manja, kamu akan merasa duduk di bangku bar itu, gelas di tangan, kaki sedikit disilangkan.
Ini bukan sekadar didengar—kamu merasakannya.
🌟 Kenapa Ini Begitu Menyentuh
Ini bukan sekadar erotika. Ini keintiman yang dibalut wiski dan cahaya remang. Ini kerentanan. Tabrakan antara waktu yang tepat dan hasrat. Dua orang—masing-masing membawa masa lalu yang tak pernah mereka rencanakan untuk dibagi—bertemu saat keduanya tak benar-benar siap, namun sama-sama merindukan sesuatu yang nyata. Meski hanya untuk satu malam.
On The House bercerita tentang apa yang terjadi ketika kamu berhenti berpura-pura baik-baik saja dan membiarkan seseorang melihatmu retak, berantakan, dan polos. Tentang sentuhan—dan tentang kepercayaan. Tentang desahan—dan tentang kenangan. Tentang melepaskan sesaat untuk bisa merasakan lagi.
Jadi kalau kamu pernah ingin menghilang ke dalam pelukan orang asing untuk satu malam… Kalau kamu pernah ingin mendengar seseorang mengucapkan kata-kata yang tepat tanpa meminta lebih selain kejujuranmu… Kalau kamu ingin cerita yang sama kotor dan lembut—ini untukmu.
Baca bukunya. Putar audionya. Buat satu kesalahan tak terlupakan.
Karena beberapa malam memang tak untuk diingat. Dan yang lain? Mereka tak akan pernah membiarkanmu lupa.
Katakan padaku, sayang—apakah kamu pernah mengeksplor hasratmu seperti ini sebelumnya? Ayo bicarakan di kolom komentar.
Ini Deep Voice Daddy. Aku sepenuhnya milikmu.
